Prof. Niken Widyanti Sriyono |
Ku
duduk di hadapMu
Menunduk
lesu menyesali diri
“Mengapa
kamu nakal anakku”
Itulah
ucapMu yang menyadarkan diriku
Rasa sesalku belumlah ku akhiri
“Kamu harus jadi sarjana yang baik”
NasihatNya menusuk hatiku
Aku sakit hati dan benci diri sendiri
Kau
pegang erat kedua tanganku ini
Tiga
tahun setelah kulepas dari didikanMu
MataMu
berbinar
SenyumMu
indah sekali
“Kini kau jadi anak baik”
“Bunda bahagiaaaa....”
Pujian yang tulus
Pujian dan ucapan yang membuatku terkesima
Kini
Kau telah senja Bundaku
Kini
Kau terbaring sakit
Beribu
anak-anakmu kini mendoa
Beribu
anak-anakmu kini menanti kesembuhanmu
Engkau adalah Guruku
Engkau adalah Bundaku
Sakitmu adalah kemuliaanmu
Aku mencintaiMu Ibu