Karya :
Gracia Sari Asinta Simamora
Sitelunempu, Sidikalang, Medan, Sumatera Utara
Telah beribu-ribu arak tertelan dalam patahan lidahku
Menguras seluruh denyut jantungku, membakar denyut nadi
Dalam timbangan magnet kerisauanku
Tiap malam hanya bergelipur perang dengan dirimu
Telapakmu selalu...dan selalu tersandar ke ruang pipiku
Berjuta-juta kata mutiara yang kau ucap
Dengan cangkulmu kau pukul diriku...
Kau pukul juga anakmu.... Seperti anjing jalanan
Hanya demi mendapat sekeping emas dan segelas anggur...
Dari peti-peti kedaimu kau tenggelam dalam dunia gaibmu
Kau rantai aku dan adinda...Dalam rumah hantu ini...
Dalam kelamnya...hanya bisu yang dapat teruntai
Alam cengkeraman merangkup dalam jari manisku...
Bertolehkan embun....
Dari tirisan jarum yang kau raut...
Embun yang mulai menipis...
Hingga kerak mulai menjamur
Kau pun tak pedulikan diriku
Aku hanya jelangkung bagimu yang tiada artinya
Kini... PERGILAH!!!!!
Pergi dengan wanitamu
Dan bawalah segelas anggur itu sebagai teman tidurmu....
Biarlah ku dan adinda sendiri...
DI DALAM SENANDUNG PILUKU